Jumat, 30 November 2012

ADA RAHASIA DI BALIK KEKECEWAAN


Pagi ini aku terbangun dari lelap tidurku yang nyenyak dan hendak melakukan rutinitas kerja seperti biasanya. Tak seperti biasanya setelah bangun tidur pagi ini aku merasakan tubuhku seperti tidak bertulang, lemas, pucat,dan merasakan sakit yang teramat sakit tepatnya pada daerah perut hingga lemas tak berdaya jangankan untuk berjalan untuk berdiripun aku harus memaksakan tubuhku dan menahan sakit yang teramat. Dua hari yang lalu aku merasakan hal yang sama pada tubuhku tapi setelah minum obat dari dokter tubuhku berangsur membaik suhu tubuhku juga menurun bahkan rasa sakit diperut sudah hilang, kenapa sekarang muncul kembali dengan keadaan yang lebih parah.”
Kupaksakan kakiku untuk melangkah ke tempat kerja yang tempatnya tak jauh dari asramah ku ke tempat kerja. Aku bekerja sebagai asisten perawat disalah satu klinik umum daerah mangga besar, dikarenakan tempat kerjaku jauh dari rumah ku yang didepok maka tempatku bekerja mewajibkan untuk semua karyawannya untuk tinggal diasramah yang telah difasilitasinya. Meskipun ditempat ini terfasilitasi tetap saja aku lebih nyaman tinggal dirumah sendiri apalagi saat-saat sedang sakit seperti ini rasanya aku rindu sekali ingin bertemu bunda. Beberapa menit kemudian akhirnya sampai juga aku ditempat kerja, ku konsulkan dengan dokter Slanfa tentang keluhanku saat ini “kamu saya rujuk ke RS yah, kamu harus segera dioprasi jangan sampai terlalu lama dibiarkan sepertinya kamu terkena usus buntu” teman kerjaku yang mengetahui hal itu langsung memberikan dukungan dan berusaha menyemangatiku agar cepat dioprasi mungkin mereka mengetahui raut diwajahku sangat cemas dan takut. Setelah dirundingkan dengan atasanku sekaligus kepala Dokter tempat aku bekerja akhirnya aku memutuskan  berpamitan untuk beberapa mingggu, ya Allah apa yang harus aku kabarkan ke orang tua dirumah tentang hal ini ku kabarkan kerumah tentang keadaanku saat ini dan kepulanganku secara mendadak yaa..... yang biasanya aku hanya bisa pulang seminggu sekali kini aku pulang belum ada 1 minggu setelah 3 Hari yang lalu aku pulang kerumah namun kepulangankupun kerumah bukan untuk berlibur tetapi karena sakit dan harus segera dioprasi.
Sampailah dirumahku,kurebahkan tubuhku dikasur yang empuk dikamar kecintaanku dimana kamar ini tempat beristirahat yang nyaman dan kamar ini menjadi saksi bisu semua ceritaku “kamu kenapa nak, nanti kita kerumah sakit ya setelah ayah pulang kantor” ku lihat wajah Bunda ya merasa sedih terlihat dari matanya yang mulai berkaca-kaca “aku tidak apa-apa bunda” aku jawab singkat aku tak mau membuat bunda merasa terbebani nantinya biar tau saja gimana hasil nanti setelah diperiksa kembali dirumah sakit toh bisa saja setelah diperiksa ternyata bukan usus buntu bisa saja hanya panas biasa karena kurang tidur dan telat makan karena akhir-akhir ini aku khan juga kurang tidur dan sering telat makan, batinku.
Malam itu hujan deras mengguyur kota Depok setelah shlat isya kami sekeluarga langsung membawaku kerumah sakit umum terdekat, sudah tak asing lagi tempat UGD bagiku karena memang sudah terbiasa waktu aku peraktik kerja diRumah sakit namun saat ini ruang UGD menjadi terasa horor bagiku mungkin karena aku yang sekarang menempati tempat tidur ruang UGD bukan sebagai perawat tetapi sebagai pasien. Sudah tiga kali dokter yang datang memeriksaku serta perawat-perawat itu yang memberi obat penurun panas untuk sementara, aku menjadi bingung mengapa lama sekali pemeriksaanku bahkan sampai beberapa dokter datang memeriksaku dan terlihat jelas gelagat dokter-dokter itu serta perawat menunjukan ada sesuatu dalam diriku saat setelah dilakukan USG dan pengambilan darah beberapa jam kemudian orang tuaku datang kulihat kedua matanya seperti orang habis nangis, ya mungkin mereka sangat bersedih orang tua mana yang tega melihat anaknya sakit dan berbaring diruang UGD pastilah ia merasakan hal yang sama bahkan kudapati ada gelagat yang aneh tapi ya sudahlah aku tak mau mengmbil pusing takut nanti malah menambah beban mereka “kita minta rujuk ke Rumah Sakit negri yg dijakarta aja ya nak” orangtuaku mengatakan hal itu kepadaku dengan alasan rumah sakit ini tidak bisa pakai Askes (asuransi kesehatan) karena ayahku bekerja sebagai PNS ku maklumi kalau ditempat Rs swasta tentu lebih mahal biayanya.orang tua ku langsung menghubungi sanak keluarga, dengan ditemani orang tuaku serta om dan tanteku lalu malam itu juga aku langsung dibawa pindah ke Rs Negri daerah jakarta, sepanjang perjalanan menuju rumah sakit Bunda dan ayah ku memegang erat tubuhku, menayakan agar bertahan dan bersabar selebihnya berdoa dan berserah diri pada Allah SWT agar baik-baik saja seperti tak ingin lepas menjagaku dan membelai rambutku mereka berusaha menyembunyikan kesedihan yang terpancar diwajah kedua orang tua ku yang tak bisa ditutupi olehku kalau mereka sangat khawatir dengan keadaanku,apa yang terjadi pada diriku ya Rabb.
Jam menunjukan tepat pukul 12:00 malam sampai UGD , untuk mengurangi rasa sakit diperutku dokter menyarankan untuk diinfus terlebih dahulu lalu melakukan pemeriksaan ulang yang awalnya sama saja pemeriksaan pertama seperti diRumah sakit sebelumnya. Kutahan sakitnya tusukan jarum suntik itu menusuk fenaku ku pejamkan mataku rapat-rapat melihat sekelilingku dengan sakit yang bermacam-macam dengan alat bantuan tambahan ada yang memakai selang NGT yang dimasukan melalui hidung dan berbagai macam lagi, sampai aku melihat dengan mata kepalaku sendiri gak jauh dari sebrang tempat tidur pasien UGD itu meninggal dunia, Subhanalllahhhh.... Inalillahi wa’inailaihi Roji’un menambah ketakutanku.namun orang-orang kesayanganku selalu memberikan semangat kepadaku itu yang membuat batinkupun sedikit lebih tenang.aku harus menunggu beberapa jam untuk dilakukannya oprasi karena tempat kamar ruang setelah oprasi masih penuh bahkan aku sampai menunggu 1harian untuk dilakukannya oprasi. Dokter bilang aku hanya terkena Usus Buntu namun sudah parah,lohhh bukannnya memang dari awal aku periksa diklinik tempatku bekerja ini memang usus buntu, fikirku.sambil terus berusaha memejamkan mataku namun tak bisa.
Ruang oprasi terasa begitu dingin,mencekam tak hentinya dalam hati berdoa agar oprasi berjalan dengan lancar.dokter yang menanganiku oprasi memberikan obat bius  setengah badan hingga aku dapat mengetahui situasi ruangan saat berjalannya oprasi malah sambil berbincang-bincang dengan perawatnya dan dokter sambil mendengarkan musik yang diputarkan pada saat oprasi, mungkin ini salah satu trik untuk supaya pasien tidak tegang dan lebih rileks. Namun pada saat pertengahan oprasi yang mengejutkan ku Dokter itu bilang “lokhh ini kenapa, haduhhh...bersihkan” kata-kata yang aku ingat sebelum akhirnya aku tak sadarkan diri .
Tersadarkan aku sudah berada diruang pemulihan, ku buka mataku yang masih terasa berat masih berpengaruh obat bius. Kulihat samar-samar keluargaku datang menjengukku melihat keadaanku sekarang, Alhamulillah oprasi berjalan dengan lancar.seminngu dirawat di Rs. Teman-teman serta kelurga, tetanggaku datang menjenguk sungguh terlihat saat keadaan seperti ini orang-orang yang tulus menyayangiku, orang-orang yang peduli kepadaku bahkan sahabat-sahabatku MINIZUE datang menjengukku untuk beberapa kali karena kebetulan tempat aku dirawat dekat dengan kampus mereka setiap pulang kuliah selalu menjengukku, inilah yang membuatku semangat untuk segera sembuh.
hari ini Dokter memeriksaku dan menyarankan aku boleh untuk pulang istirahan dirumah dan harus balik lagi untuk kontrol 3 minggu kemudian, Alhamdulillah  akhirnya aku menghirup udara segar diluar juga terimakasih ya Allah engkau berikan kesembuhan. Sesampainya dirumah orang tua ku menceritakan semuanya kepadaku hal apa yang terjadi kepada ku selama saat perjalanan ku ke rumah sakit, ternyata aku baru mengerti perkara rujukanku pindah ke Rumah sakin Negri yang jelas-jelas lebih jauh itu dikarenakan di tempat pertama aku periksa Dokter itu bilanga aku bukan usus buntu, tapi aku terkena kangker Usus stadium lanjut dan harus segera dioprasi lalu menggunakan alat bantu kantong pencernaan yang dimasukan lewat lambung dan yang artinya alat itu bertahan sampai 6 bulan selebihnya kalau masa kantong pencernaan itu telah selsesai dan dicabut di tubuhku tandanya aku telah tiada.Subhanalllahh....untung saja orang tua ku masih berfikir panjang untuk pindah rumah sakit dan gak percaya pada satu dokter sehingga aku tak terkena mal praktek Dokter.aku banyak-banyak bersyukur,mungkin kalau saat itu orang tuaku bertidak langsung menyetujui oprasi ditempat Rs itu mungkin aku sudah tiada didunia ini sekarang, buktinya aku sudah lebih dari 6 bulan sehat wal afiat sampai detik ini.
Semenjak kejadian itu sekarang aku mulai menjalani pola hidup sehat, betapa mahalnya sehat betapa berharganya karunia Allah yang diberikan dan ada hikmahnya dalam setiap kejadian agar kita selalu bersyukur.

Kamis, 29 November 2012

MALAIKAT KECILNYA


Aku di lahirkan dari seorang malaikat yang sangat cantik dan bermurahkasih. 9 tahun lalu aku di lahirkan dari Malaikat yang biasa aku sebut “ibu”. aku sangat suka saat ia tersenyum, terlebih saat aku berhasil membanggakannya dengan pringkat 2 disekolahku. Saat mengambil hasil rapotku iya tak segan-segan memelukku dan berkata “ibu bangga sayang..” kalimat itu yang memacuku untuk selalu menjadi juara kelas dan belajar dengan giat. aku belajar dengan tidak perlu disuruh, aku tidak pernah mengikuti belajar tambahan seperti teman-teman sekelasku yang lain, karena aku mengerti kondisi ibuku yang sangat pas-pasan. Dari penghasian Ibuku yang hanya seorang penjual gorengan tentu saja untuk makan pun terkadang ibu selalu menyisihkannya untukku agar aku dapat makan, aku sangat sering melihat ibuku berpura-pura kenyang agar aku makan.
Lusa sekolahku mengadakan acara yang bertemakan “daddy days”. Hari dimana setiap siswa  membawa ayahnya dan memberikan sebuah puisi untuknya. Aku bersikeras akan mengajak ibuku keacara itu, tapi benar saja dugaanku, ibu dengan keras menolaknya dan menyuruhku untuk tidak datang diacara itu. Aku memaksanya sekali lagi dengan memelas dan ibuku menatapku lekat-lekat “apa kamu tidak malu apa yang akan terjadi nanti saat kau mengajak ibu untuk ikut datang?”tanya ibuku. Matanya sangat menyiratkan kekhawatiran yang dalam padaku. “tidak akan bu.. percaya saja padaku” sahutku.
Hari yang dinantikan tiba. Ibuku dengan ragu-ragu memasuki aula kelasku. aku melihat teman-temanku mengandeng ayah-ayah mereka dengan sangat bangganya. Mereka tampak sangat bersemangat dan percaya diri untuk menampilkan suatu puisi untuk ayah mereka. Aku menyuruh ibuku untuk duduk dibangku yang sudah disediakan. Ibuku menatapku lagi dengan tatapan sedih seraya mengelus rambut panjangku yang dikuncir dua olehnya. Satu lagi yang aku sukai dari ibuku yaitu ia sangat pandai menata rambutku dengan berbagai model. Rambutku yang terurai panjang selalu disisirkannya tiap pagi dan tidak lupa untuk menguncir atau mengepang rambutku sesuai dengan kemauanku.
Acara sudah 40 menit berlangsung, ibu kembali menatapku cemas. Tiba giliranku yang maju kedepan, semua orang tua dan teman-teman sekolahku menatap kearahku dengan tatapan memaki. Aku tau apa yang ada dibenak mereka “ayah mana yang setega itu membiarkan anaknya hanya membawa ibu keacara yang jelas-jelas bertemakan ayah?”. Aku melihat kearah ibuku yang menatapku dengan tatapan cemas, aku memegang gagang mic yang basar dan hampir menutupi hampir semua mulut dan daguku. Aku merasa gugup sekarang, hampir tidak pernah aku berdiri dan berhadapan dengan orang banyak seperti sekarang, mereka menatapku menyelidik. Aku menarik nafas dalam-dalam dan mulai berbicara “Tentu sebagai Ayah yang kukenal bukanlah ayah yang menemaniku bermain sepeda, bukan ayah yang bisa menciumku setiap saat dia inginkan, bukan ayah yang bisa kusambut ketika ia pulang kerja, juga bukan ayah yang bisa membelaku saat aku diganggu anak yang nakal, dia  juga bukan ayah yang bisa menemaniku saat aku sedang sakit, bahkan ayah tak pernah mengucapkan selamat ulang tahun untukku walaupun sekali saja. Tetapi bukan karena ayahku jahat atau terlalu mementingkan pekerjaannya, ayahku mungkin terlalu baik hingga Tuhan ingin ayah bersamaNya. Aku tak membenci Tuhan karena aku tahu Tuhan sangat sayang padaku dan Ayah, Tuhan pasti punya rencana lain untuk kami hingga ia memisahkan aku dan ayah” aku menatap ibuku seketika, kemudian melanjutkan berbicara kembaliAyah memang tak pernah ada di sisiku, tapi ia menemaniku setiap saat. Setiap kali aku bersedih, aku hanya tinggal menutup mataku sejenak dan memanggil namanya. Ia akan datang meskipun cuma aku yang tahu karena hatiku merasakannya. Ketika aku rindu menatap wajahnya, foto ayah akan menemaniku dalam tidur. Ayah memang tak bisa mengajariku bermain ataupun belajar, tapi ia mengajariku menjadi anak yang mandiri karena aku tak punya ayah yang membantuku, aku belajar menjadi anak yang berani karena tak ada ayah yang membelaku, aku belajar menjadi anak berprestasi karena aku ingin ayahku bangga di surga sana, aku ingin berhasil menjadi dokter karena aku ingin ibu punya alasan untuk melanjutkan hidupnya. ku beruntung karena ada ibu yang menemaniku, yang membantuku mengenal ayah sejak aku bayi dan aku tahu ayah ada di sini, melihatku dengan senang karena aku sudah memperkenalkannya pada semua agar semua orang tahu betapa berartinya ayah bagiku. Suatu hari nanti jika aku bisa bertemu dengannya di surga, aku akan berkata bahwa aku sangat mennyayanginya dan selalu bangga menjadi anaknya.”
Ibuku berdiri seraya menyeka airmatanya yang sudah kembung dipermukaan matanya, terdengar tepuk tangan yang sangat meriah dan Tatapan mereka terhadapku berubah, aku menghampiri ibuku dan memeluknya erat-erat. Tau kah kau? Aku sangat bangga memiliki malaikat sepertinya. 

Jumat, 23 November 2012

PENGARAHAN


PENGARAHAN

A.   PENGERTIAN ACTUATING ( PENGARAHAN )

v  Pengarahan adalah suatu tindakan yang penjelasan, pertimbangan dan bimbingan kepada petugas yang terlibat agar pelaksanaan tugas berjalan denagn lancar.
v  Menurut kamus lengkap bahasa indonesia “pengarahan yaitu memberi petunjuk dan menjelaskan tugas secara rinci agar dapat terselesaikan dengan baik.”
v  Menurut DASAR-DASAR MANAJEMEN “pengarahan adalah suatu fungsi kepemimpinan manajer untuk meningkatkan kualitas.”
v  menurut SAURE DAN DLAINMER,Pengarahan merupakan petunjuk untuk melaksanakan sesuatu,atau perintah resmi seseorang pimpinan kepada bawahannya berupa petunjuk untuk melaksanakan sesuatu.
Fungsi pengarahan atau penggerakan (Actuating) yang dikemukakan oleh George R. Terry, para ahli lain mengemukakannya dengan istilah berbeda walaupun maksudnya sama, misalnya directing, leading, comanding, dan motivating.perbedaannya sebenarnya hanya terletak pada “kesan” saja, misalnya:
1.    Istilah actuating, berarti menggerakan dari belakang.
2.    Istilah commanding dan leading, berarti pemimpin berada “dia atas” dan tidak ikut serta mengamati pelaksanaan, karena terlalu jauh dari bawahan.
3.    Istilah dari direting, berarti pemimpin berada disamping bawahan  sehingga tidak jelas peranannya dalam pelaksanaan.
4.    Istilah motivating, berarti pemimpin berada di tengah-tengah bawahan, dan dengan demikian dapat memberikan bimbingan, perintah, nasihat, dan koreksi jika diperlukan.
Menurut Siagian, istilah motivating sudah mencakup adanya usaha mensinkronkan tujuan organisasi dengan tujuan-tujuan pribadi para anggota organisasi. Para bawahan pelaksana dalam memberikan jasa-jasanya memerlukan beberapa macam perangsang, karena sebagai manusia mereka mempunyai dua macam kebutuhan pokok, yaitu kebutuhan yang berbentuk materi, dan yang non meteri. Kebutuhan-kebutuhan ini perlu mendapat perhatian pemimpin organisasi dan sangat mendasar adalah dengan cara pemberian motivasi dalam mmengarahkan atau menggerakan mereka.

PENDAPAT PARA AHLI TENTANG PENGARAHAN(ACTUATING)
            Berkaitan dengan pengertian pengarahan atau penggerakan, berikut ini adalah beberapa definisi yang dikemukakan oleh para ahli :
1.      George R. Terry :
         “Actuating is setting all members of the group to want to acthieve and to strike to achieve the objective willingly and keeping with the managerial planning and organizing effort.” (pengarahan adalah membuat semua anggota kelompok agar mau bekerja sama dan bekerja secara ikhlas serta bergairah untuk mencapai tujuan sesuai dengan perencanaan dan usaha-usaha pengorganisasian).

2.  Harold Koontz & Cyril O’Donnel : 
         “Directing and leading are the interpersonal aspec of commanding by which subordinate are led to understand and contribute effectively and efficiency to the attainment of enterprise objectives.” (pengarahan adalah hubungan antara aspek-aspek indifidual yang ditimbulkan oleh adanya pengaturan terhadap bawahan-bawahan untuk dapat dipahami dan pembagian pekerja yang efektif untuk tujuan perusahaan yang nyata).

3.  Malayu Hasibuan (2004:183) :
         “pengarahan adalah mengarahkan semua karyawan agar mau bekerja sama dan bekerja efektif dalam mencapai tujuan perusahaan.

4.  Siagian (1996:128) : 
         “penggerakan (motivating adalah keseluruhan proses pemberian motif bekerja kepada para bawahan sedemikian rupa sehinggga mereka mau bekerja dengan ikhlas demi tercapainya tujuan organisasi dengan efisien dan ekonomis.”

B.   MOTIVASI DAN FUNGSI PENGARAHAN

         Berbicara pengarahan atau penggerakan dalam manajemen,tidak dapat dilepaskan dengan masalah motivasi. Berikut ini teori motivasi dan tingkah laku manusia yang diberikan oleh para ahli. Manurut Abraham H. Maslow, terdapat lima tingkat kebutuhan dasar manusia ( five hierarchy of needs), yaitu:
1.   Kebutuhan  yang  bersifat  fisiologi  (physiological  needs)  :  Rasa  lapar, 
      haus, sex, tidur, sandang, pangan, papan, dsb. 

2.    Kebutuhan  keamanan  (safety  needs)  :  Keselamatan  dan  perlindungan 
      atas adanya ancaman, perampasan, pembunuhan, perkosaan, atau pun
      pemecatan dari pekerjaan, dsb. 

3.    Kebutuhan  sosial/cinta  kasih  (social/belongingness  and  love  needs)  : 
      Rasa cinta dan kepuasan dalam menjalin hubungan dengan orang lain,
      kepuasan  dan  perasaan memiliki  serta diterima dalam  suatu  kelompok,
      rasa kekeluargaan, persahabatan, dan kasih sayang, dsb. 

4.    Kebutuhan akan prestise (esteem needs) : Status/kedudukan, kehormatan diri, reputasi.
 Kebutuhan mempertinggi kapasitas kerja (self actualization) : Pemenuhan diri untuk   
5.    mempergunakan potensi diri, ekspresi diri, pengembangan diri semaksimal mungkin, kreativitas,dan melakukan apa yang dianggap paling cocok, serta menyelesaikan pekerjaannya sendiri, dsb. 

Untuk menyempurnakan teori Maslow,  Clayton Alderfer  mengemukakan teori  ERG  (Existence-Relatedness-Growth  needs),  yaitu  tiga  kelompok kebutuhan utama : 
1.    kebutuhan eksisten ( existence needs ) yang menyangkut physiological dan safety needs dari Maslow.
2.    Kebutuhan akan afisliasi ( Reletedness Needs ) yang mencakup interpersonal relationsh, dan social relationship. Kebutuhan ini berkaitan dengan leved needs dan esteem needs dari Maslow.
3.    Kebutuhan dan kemajuan ( Growth Needs ) yang merupakan keinginan interistik dalam diri seseorang untuk maju atau meningkatkan kemampuan pribadinya. Pengarahan atau penggerakan semestinya dilakukan dengan cara persuasif, tidak semata-mata dengan perintah atau komando. Cara mana yang dianggap paling baik tentu harus disesuaikan dengan situasi dan kondisi.

Pokok masalah yang harus dipelajari dari fungsi pengarahan/penggerakkan adalah : 

1.  Tingkah laku manusia  (human behavior).

2.  Hubungan manusia  (human relations).



Jumat, 09 November 2012


PENGAWASAN
Pengawasan adalah proses dalam menetapkan ukuran kinerja dan pengambilan tindakan yang dapat mendukung pencapaian hasil yang diharapkan sesuai dengan kinerja yang telah ditetapkan tersebut. Controlling is the process of measuring performance and taking action to ensure desired results. Pengawasan adalah proses untuk memastikan bahwa segala aktifitas yang terlaksana sesuai dengan apa yang telah direncanakan . The process of ensuring that actual activities conform the planned activities.
                         
Menurut Winardi “Pengawasan adalah semua aktivitas yang dilaksanakan oleh pihak manajer dalam upaya memastikan bahwa hasil aktual sesuai dengan hasil yang direncanakan”. Sedangkan menurut Basu Swasta  “Pengawasan merupakan fungsi yang menjamin bahwa kegiatan-kegiatan dapat memberikan hasil seperti yang diinginkan”. Sedangkan menurut Komaruddin “Pengawasan adalah berhubungan dengan perbandingan antara pelaksana aktual rencana, dan awal Unk langkah perbaikan terhadap penyimpangan dan rencana yang berarti”.

Pengawasan adalah suatu upaya yang sistematik untuk menetapkan kinerja standar pada perencanaan untuk merancang sistem umpan balik informasi, untuk membandingkan kinerja aktual dengan standar yang telah ditentukan, untuk menetapkan apakah telah terjadi suatu penyimpangan tersebut, serta untuk mengambil tindakan perbaikan yang diperlukan untuk menjamin bahwa semua sumber daya perusahaan atau pemerintahan telah digunakan seefektif dan seefisien mungkin guna mencapai tujuan perusahaan atau pemerintahan. Dari beberapa pendapat tersebut diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa pengawasan merupakan hal penting dalam menjalankan suatu perencanaan. Dengan adanya pengawasan maka perencanaan yang diharapkan oleh manajemen dapat terpenuhi dan berjalan dengan baik.
Pengawasan pada dasarnya diarahkan sepenuhnya untuk menghindari adanya kemungkinan penyelewengan atau penyimpangan atas tujuan yang akan dicapai. melalui pengawasan diharapkan dapat membantu melaksanakan kebijakan yang telah ditetapkan untuk mencapai tujuan yang telah direncanakan secara efektif dan efisien. Bahkan, melalui pengawasan tercipta suatu aktivitas yang berkaitan erat dengan penentuan atau evaluasi mengenai sejauhmana pelaksanaan kerja sudah dilaksanakan. Pengawasan juga dapat mendeteksi sejauhmana kebijakan pimpinan dijalankan dan sampai sejauhmana penyimpangan yang terjadi dalam pelaksanaan kerja tersebut.
Konsep pengawasan demikian sebenarnya menunjukkan pengawasan merupakan bagian dari fungsi manajemen, di mana pengawasan dianggap sebagai bentuk pemeriksaan atau pengontrolan dari pihak yang lebih atas kepada pihak di bawahnya.” Dalam ilmu manajemen, pengawasan ditempatkan sebagai tahapan terakhir dari fungsi manajemen. Dari segi manajerial, pengawasan mengandung makna pula sebagai:
pengamatan atas pelaksanaan seluruh kegiatan unit organisasi yang diperiksa untuk menjamin agar seluruh pekerjaan yang sedang dilaksanakan sesuai dengan rencana dan peraturan.”
atau
suatu usaha agar suatu pekerjaan dapat dilaksanakan sesuai dengan rencana yang telah ditentukan, dan dengan adanya pengawasan dapat memperkecil timbulnya hambatan, sedangkan hambatan yang telah terjadi dapat segera diketahui yang kemudian dapat dilakukan tindakan perbaikannya.”
Sementara itu, dari segi hukum administrasi negara, pengawasan dimaknai sebagai
proses kegiatan yang membandingkan apa yang dijalankan, dilaksanakan, atau diselenggarakan itu dengan apa yang dikehendaki, direncanakan, atau diperintahkan.”
Hasil pengawasan ini harus dapat menunjukkan sampai di mana terdapat kecocokan dan ketidakcocokan dan menemukan penyebab ketidakcocokan yang muncul. Dalam konteks membangun manajemen pemerintahan publik yang bercirikan good governance (tata kelola pemerintahan yang baik), pengawasan merupakan aspek penting untuk menjaga fungsi pemerintahan berjalan sebagaimana mestinya. Dalam konteks ini, pengawasan menjadi sama pentingnya dengan penerapan good governance itu sendiri.
Dalam kaitannya dengan akuntabilitas publik, pengawasan merupakan salah satu cara untuk membangun dan menjaga legitimasi warga masyarakat terhadap kinerja pemerintahan dengan menciptakan suatu sistem pengawasan yang efektif, baik pengawasan intern (internal control) maupun pengawasan ekstern (external control). Di samping mendorong adanya pengawasan masyarakat (social control).
Sasaran pengawasan adalah temuan yang menyatakan terjadinya penyimpangan atas rencana atau target. Sementara itu, tindakan yang dapat dilakukan adalah:
a.    mengarahkan atau merekomendasikan perbaikan;
b.    menyarankan agar ditekan adanya pemborosan;
c.    mengoptimalkan pekerjaan untuk mencapai sasaran rencana.
Pada dasarnya ada beberapa jenis pengawasan yang dapat dilakukan, yaitu:
1.      Pengawasan Intern dan Ekstern
Pengawasan intern adalah pengawasan yang dilakukan oleh orang atau badan yang ada di dalam lingkungan unit organisasi yang bersangkutan.” Pengawasan dalam bentuk ini dapat dilakukan dengan cara pengawasan atasan langsung atau pengawasan melekat (built in control) atau pengawasan yang dilakukan secara rutin oleh inspektorat jenderal pada setiap kementerian dan inspektorat wilayah untuk setiap daerah yang ada di Indonesia, dengan menempatkannya di bawah pengawasan Kementerian Dalam Negeri.
Pengawasan ekstern adalah pemeriksaan yang dilakukan oleh unit pengawasan yang berada di luar unit organisasi yang diawasi. Dalam hal ini di Indonesia adalah Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), yang merupakan lembaga tinggi negara yang terlepas dari pengaruh kekuasaan manapun. Dalam menjalankan tugasnya, BPK tidak mengabaikan hasil laporan pemeriksaan aparat pengawasan intern pemerintah, sehingga sudah sepantasnya di antara keduanya perlu terwujud harmonisasi dalam proses pengawasan keuangan negara. Proses harmonisasi demikian tidak mengurangi independensi BPK untuk tidak memihak dan menilai secara obyektif aktivitas pemerintah.

2.      Pengawasan Preventif dan Represif
Pengawasan preventif lebih dimaksudkan sebagai, “pengawasan yang dilakukan terhadap suatu kegiatan sebelum kegiatan itu dilaksanakan, sehingga dapat mencegah terjadinya penyimpangan.” Lazimnya, pengawasan ini dilakukan pemerintah dengan maksud untuk menghindari adanya penyimpangan pelaksanaan keuangan negara yang akan membebankan dan merugikan negara lebih besar. Di sisi lain, pengawasan ini juga dimaksudkan agar sistem pelaksanaan anggaran dapat berjalan sebagaimana yang dikehendaki. Pengawasan preventif akan lebih bermanfaat dan bermakna jika dilakukan oleh atasan langsung, sehingga penyimpangan yang kemungkinan dilakukan akan terdeteksi lebih awal.
Di sisi lain, pengawasan represif adalah “pengawasan yang dilakukan terhadap suatu kegiatan setelah kegiatan itu dilakukan.” Pengawasan model ini lazimnya dilakukan pada akhir tahun anggaran, di mana anggaran yang telah ditentukan kemudian disampaikan laporannya. Setelah itu, dilakukan pemeriksaan dan pengawasannya untuk mengetahui kemungkinan terjadinya penyimpangan.

3.      Pengawasan Aktif dan Pasif
Pengawasan dekat (aktif) dilakukan sebagai bentuk “pengawasan yang dilaksanakan di tempat kegiatan yang bersangkutan.” Hal ini berbeda dengan pengawasan jauh (pasif) yang melakukan pengawasan melalui “penelitian dan pengujian terhadap surat-surat pertanggung jawaban yang disertai dengan bukti-bukti penerimaan dan pengeluaran.” Di sisi lain, pengawasan berdasarkan pemeriksaan kebenaran formil menurut hak (rechmatigheid) adalah “pemeriksaan terhadap pengeluaran apakah telah sesuai dengan peraturan, tidak kadaluarsa, dan hak itu terbukti kebenarannya.” Sementara, hak berdasarkan pemeriksaan kebenaran materil mengenai maksud tujuan pengeluaran (doelmatigheid) adalah “pemeriksaan terhadap pengeluaran apakah telah memenuhi prinsip ekonomi, yaitu pengeluaran tersebut diperlukan dan beban biaya yang serendah mungkin.”

4.      Pengawasan kebenaran formil menurut hak (rechtimatigheid) dan pemeriksaan kebenaran materiil mengenai maksud tujuan pengeluaran (doelmatigheid).
Dalam kaitannya dengan penyelenggaraan negara, pengawasan ditujukan untuk menghindari terjadinya “korupsi, penyelewengan, dan pemborosan anggaran negara yang tertuju pada aparatur atau pegawai negeri.” Dengan dijalankannya pengawasan tersebut diharapkan pengelolaan dan pertanggung jawaban anggaran dan kebijakannegara dapat berjalan sebagaimana direncanakan.